SISTEM PENGAPIAN? BERIKUT INI ADALAH PENGERTIAN, FUNGSI, KOMPONEN DAN CARA KERJANYA
Halo bro dan sis semua, bagaimana hari-hari kalian? sudahkah
bersyukur untuk hari ini? jangan lupa untuk tetap bersyukur ya walaupun hati
sama fikiran sedang kacau 😂 dan selamat ber-aktifitas bagi kalian yang
sedang menjalani kesibukan sehari-hari atau yang sedang santuy menikmati
kehidupan yang pahit, canda gan :}, dan salam satu nafas.
Bagi kalian yang sudah nyasar di sini, entah karena lagi gabut atau apapun
itu, saya akan menyediakan sebuah edukasi mengenai pengertian sistem
pengapian serta fungsinya, komponen yang ada di di dalamnya dan juga cara
kerjanya.
Perlu diketahui bahwa Sistem pengapian adalah salah satu sistem penting
yang ada pada setiap sepeda motor yang Anda gunakan. Sistem ini pada umumnya
berfungsi untuk menghasilkan percikan api pada busi yang akan membakar
campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar. Dengan demikian, sistem
pengapian ini berperan dalam menghasilkan tenaga yang akan menggerakkan roda
sepeda motor Anda.
Namun, apa saja yang terlibat di dalam sistem pengapian sepeda motor? Lalu
Bagaimana cara kerjanya? Dan Apa saja komponen-komponennya? Pada kesempatan
ini saya akan menjawab semua pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan
memberikan pengertian, fungsi, komponen, dan cara kerja sistem pengapian
pada sepeda motor.
PENGERTIAN SISTEM PENGAPIAN SEPEDA MOTOR
Sistem pengapian sepeda motor adalah sebuah rangkaian elektronik
yang bertujuan untuk membangkitkan arus listrik dengan tegangan tinggi
untuk dapat membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar.
Untuk lebih jelasnya, sistem pengapian berfungsi untuk menghasilkan
percikan bunga api pada busi.
Percikan bunga api ini harus ada pada saat yang tepat untuk melakukan
proses pembakaran. Lalu pada proses pembakaran ini akan menghasilkan gas
panas yang nantinya akan mendorong piston ke bawah dan menggerakkan poros
engkol. Dari poros engkol, tenaga akan di transmisikan ke roda melalui
kopling, transmisi, rantai, dan gir.
FUNGSI SISTEM PENGAPIAN SEPEDA MOTOR
Fungsi utama dari sistem pengapian sepeda motor adalah untuk
menghasilkan percikan bunga api pada busi yang akan membakar campuran
bahan bakar dan udara di dalam silinder atau ruang bakar. Fungsi ini
sangat penting karena tanpa adanya percikan bunga api, makan tidak akan
terjadi pembakaran dan tidak ada tenaga yang dihasilkan.
Selain itu, tahukah Anda bahwa sistem pengapian juga memiliki
fungsi-fungsi lainnya seperti di bawah ini:
- Mengatur waktu pengapian agar sesuai dengan kondisi mesin dan kecepatan putaran mesin.
- Mengatur intensitas percikan bunga api agar sesuai dengan tekanan kompresi dan jumlah campuran bahan bakar dan udara yang ada di dalam ruang bakar.
- Menjaga stabilitas percikan bunga api agar tidak terganggu oleh gangguan listrik seperti korsleting atau getaran mesin.
- Menjaga kualitas percikan bunga api agar tidak terlalu besar atau terlalu kecil yang dapat menyebabkan kerusakan pada busi atau mesin itu sendiri.
KOMPONEN SISTEM PENGAPIAN SEPEDA MOTOR
Komponen sistem pengapian sepeda motor terdiri dari beberapa bagian
yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk menghasilkan percikan
api pada busi. Komponen-komponen tersebut adalah:
1. Baterai [Aki]
Baterai [Aki] adalah sumber listrik arus searah (DC) yang digunakan
untuk menghidupkan sistem pengapian. Baterai juga berfungsi sebagai
penyimpan energi listrik yang dapat digunakan saat mesin tidak
berputar atau pada saat putaran mesin rendah.
2. Lilitan Pengapian Atau Generator AC
Lilitan pengapian atau generator AC adalah sumber listrik arus
bolak-balik (AC) yang digunakan untuk menghidupkan sistem
pengapian. Lilitan pengapian atau generator AC bekerja dengan
prinsip induksi elektromagnetik yang mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik. Lilitan pengapian atau generator AC ini
terdiri dari Lilitan primer dan Lilitan sekunder yang dipasang
pada magnet secara permanen dan ikut berputar bersama poros
engkol.
3. Kunci Kontak
Kunci kontak adalah saklar yang digunakan untuk menghubungkan
atau memutuskan aliran arus listrik dari baterai ke sistem
pengapian. Kunci kontak juga berfungsi sebagai alat pengaman
yang dapat mencegah pencurian sepeda motor dengan memutuskan
aliran listrik pada saat kunci dilepas.
4.Koil
Koil adalah komponen yang berfungsi untuk meningkatkan
tegangan listrik dari baterai atau lilitan pengapian tersebut
menjadi tegangan tinggi yang dibutuhkan oleh busi. Koil
bekerja dengan prinsip induksi elektromagnetik yang mengubah
energi listrik menjadi energi magnetik dan sebaliknya. Koil
terdiri dari lilitan primer dan lilitan sekunder yang dipasang
pada inti besi.
5. Kapasitor
Kapasitor adalah komponen yang berfungsi untuk menyimpan
dan melepaskan muatan listrik secara cepat. Kapasitor
digunakan untuk membantu koil dalam meningkatkan tegangan
listrik dan menghasilkan percikan api yang kuat dan stabil
pada busi. Kapasitor juga berfungsi untuk melindungi koil
dari lonjakan arus listrik yang dapat berpotensi
merusak.
6. Kabel Tegangan Tinggi
Kabel tegangan tinggi adalah kabel yang digunakan untuk
menghubungkan antara koil dengan busi. Kabel tegangan
tinggi ini harus memiliki isolasi yang baik agar tidak
terjadi kebocoran arus listrik yang dapat mengurangi
intensitas percikan bunga api atau menimbulkan gangguan
pada sistem lain.
7. Busi
Busi adalah komponen yang berfungsi untuk menghasilkan
percikan bunga api di dalam ruang bakar. Busi terdiri
dari elektroda pusat dan elektroda samping yang
dipisahkan oleh celah udara. Pada saat tegangan listrik
dari koil mencapai busi, maka akan terjadi loncatan
bunga api di antara kedua elektroda tersebut yang
nantinya akan di gunakan untuk proses pembakaran di
dalam ruang bakar.
8. CDI / PLATINA / ECM
CDI (Capacitor Discharge Ignition), platina, atau ECM
(Engine Control Module) adalah komponen yang berfungsi
untuk mengatur waktu pengapian sesuai dengan kondisi
mesin dan kecepatan putaran. CDI, platina, atau ECM
bekerja dengan cara memutuskan atau menghubungkan
aliran arus listrik dari lilitan primer koil ke massa.
Nah. pada saat aliran arus listrik diputuskan, akan
terjadi induksi elektromagnetik pada lilitan sekunder
koil yang akan menghasilkan tegangan tinggi ke
busi.
CARA KERJA SISTEM PENGAPIAN SEPEDA MOTOR
- Saat kunci kontak diputar ke posisi ON, aliran listrik dari baterai akan mengalir ke sistem pengapian.
- Saat mesin dihidupkan dengan menarik tuas starter atau menekan tombol starter, poros engkol akan berputar dan menggerakkan magnet permanen yang ada pada lilitan pengapian atau generator AC tersebut.
- Lalu pada saat magnet permanen berputar, akan terjadi induksi elektromagnetik pada lilitan primer dan lilitan sekunder yang akan menghasilkan arus listrik AC.
- Arus listrik AC dari lilitan sekunder akan mengalir ke CDI, platina, atau ECM yang akan mengatur waktu pengapian sesuai dengan kondisi mesin dan kecepatan putaran.
- Dan saat waktu pengapian tiba, CDI, platina, atau ECM akan memutuskan aliran listrik dari lilitan primer koil ke massa. Hal ini akan menyebabkan induksi elektromagnetik pada lilitan sekunder koil yang menghasilkan arus listrik bertegangan tinggi.
- Tegangan tinggi dari lilitan sekunder koil tersebut akan mengalir melalui kabel tegangan tinggi menuju busi. Saat tegangan tinggi mencapai busi, akan terjadi loncatan bunga api di antara elektroda pusat dan elektroda samping busi.
- Percikan bunga api dari busi akan membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar. Dan dari proses Pembakaran tersebut akan menghasilkan gas yang nantinya bakal mendorong piston ke bawah dan menggerakkan poros engkol.
- Proses ini akan terus berulang seiring dengan putaran mesin dan siklus kerja mesin tersebut.
Demikianlah penjelasan yang bisa saya berikan
kepada Anda tentang pengertian, fungsi, komponen,
dan cara kerja sistem pengapian pada sepeda motor.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin
mengetahui lebih dalam tentang sistem pengapian
sepeda motor.
Posting Komentar untuk "Sistem Pengapian? Inilah Pengertian, Fungsi, Dan Cara Kerjanya Pada Sepeda Motor"